INDOCRASE LUMUT ACEH DAN GIOK ACEH

INDOCRASE LUMUT ACEH DAN GIOK ACEH

Indocrase Lumut Aceh dan Giok Aceh (Nephrite Jade), adalah batu asal Bumi Serambi Mekah yang sudah lama dikenal oleh kalangan masyarakat pecinta batu akik nusantara. Maka bagi para master mungkin sudah tidak asing lagi dengan batu yang satu ini. Namun bagi para penggemar batu pemula, belum tahu banyak  batu Indocrase Lumut Aceh dan Giok Aceh secara menyeluruh, terkecuali hanya mengetahui tentang keindahan serta harganya yang relatif mahal.

Anda munkin lebih mengenal batu yang lebih dahulu tenar seperti Batu Bacan Doko dan Palamea, Batu Black Opal Kalimaya atau Batu Sungai Dareh serta batuan yang berasal dari Garut.  Oleh karenanya, kali ini admin ingin berbagi sedikit mengenai batu Indocrase dan Nephrite Jade agar anda, khususnya bagi pemula lebih mengenal batu yang satu ini.

Indocrase Lumut Aceh dan Giok Aceh pertama kali ditemukan oleh almarhum bpk M. Acim, seorang yang berprofesi sebagai sekretaris desa Panteara, kecamatan Betung, kabupaten Nagan Raya Nanggro Aceh Darusalam.

Bongkahan batu pada awalnya ditemukan pada sebuah aliran sungai, yang benama sungai Alu Gantung. Bahan Lumut Aceh dan Giok Aceh banyak ditemukan di aliran sungai Alu Gantung dengan berbagai ukuran yang berfariasi, minimal berat bongkahan batu Lumut Aceh 10 kg dan yang terberat sampai saat ini ditemukan seberat 30 ton. Selain batu Indocrase Lumut Aceh dan Giok Aceh yang ditemukan, di sungai ini juga ditemukan batu Lavender Aceh, Panca Warna, Quartz, Amethys, dan juga batu jenis Chalcedony.

INDOCRASE LUMUT ACEH DAN GIOK ACEH

INDOCRASE LUMUT ACEH DAN GIOK ACEH

Menurut dari penelitian Laboratorium geomolog, Batu lumut Aceh adalah satu jenis dengan Batu Sungai Dareh asal Sumatra Barat, dimana batu ini masuk dalam jenis Indocrase.

Batu Indocrase Lumut mempunyai kekerasan 7 - 7,3 pada skala mohs, hingga Lumut Aceh masuk ke jajaran batu mulia. Dikarenakan untuk masuk ke golongan jenis batu mulia harus mempunyai kekerasan minimal 7 mohs, apabila kekerasan batu kurang dari 7 pada skala mohs, maka batu digolongkan ke dalam batu setengah mulia.

Batu yang berwarna hijau dengan serat menyerupai lumut ini terkadang menimbulkan gesekan antar sesama pelestari batuan lokal Indonesia. Namun dari kedua tersebut, antara Lumut Aceh dan Lumut Sungai Dareh mempunyai perbedaan pada fisik batu. Untuk membedakan antara Lumut Aceh dan Lumut Sungai Dareh, bisa dilihat dari dimensi/ukuran, bias warna, serta bias air/klep/giwang/luster. Secara ilmiah, kedua batu ini memang sama jenisnya yaitu Indocrase, tetapi secara struktur batu sangatlah berbeda. Lumut Aceh mempunyai bias air yang lebih besar dan tebal dibandingkan dengan Lumut Sungai Dareh. Serta dilihat dari fisiknya, Indocrase Lumut Aceh gradasi warnanya lebih merata, lumut merata, clean, dan jarang berkapur.

Indocrase yang secara visual berwarna hijau dan ada pengaruh coklat dan kuning, dan Indocrase sering kali bercampur dengan Hydrogrossular Garnet. Dalam perdagangan batu Internasional, Indocrase juga dikenal dengan nama Vesivianate, Califonite, atau California Jade. 

Tapi Indocrase sama sekali bukan merupakan varietas Jade (Giok) atau Nephrite Jade (Giok Aceh). Ini juga sebagai pemahaman bagi para penggemar batu, karena sering kali salah menyebutkan jenis batu khususnya dari daerah Aceh

Berbeda dengan jenis Giok Aceh atau Nephrite Jade yang hampir punya kemiripan Range  warna  dengan Indocrase Lumut aceh. Untuk membedakan dari kedua jenis batu yang berasal dari Aceh ini adalah dari Refractive index dan Specific Gravity nya. Dua varian inilah yang menjadi batu unggulan dari Tanah Rencong, yang didalamnya juga ada Indocrase Solar Aceh. Walaupun mempunyai kemiripan antara Indocrase Lumut Aceh dan Giok Aceh (Nephrite Jade), namun ada perbedaan yang mencolok antara kedua batu tersebut.

Secara kasat mata, Indocrase dari warnanya pun bervariasi, ada yang full dengan lumut hijaunya dengan klep air ( giwang dalam bahasa Aceh). Untuk kualitas supernya, Indocrase Lumut Aceh punya kebersihan nyata didalam badan batu hampir tidak ada mineral kapurnya. Jenis ini akan akan memperlihatkan tembakan warna kekuningan yang memang identik dengan warna pada jenis Indocrase.

Selain itu ada jernis warna belimbing yang didominasi warna hijau menyerupai buah belimbing. Kebanyakan pada varian belimbing ini, minim akan lumut hijaunya dan cenderung polos dengan mineral kapur yang juga sangat minim, dan jika terkena tembakan cahaya, maka jenis ini akan terlihat kekuningan. Ada juga jenis totol sayur, warna tampilanya cenderung soft ke warna Very light green, dengan urat lumut yang tebal dan mineral kapur yang sedikit ditemukan.

Untuk jenis Giok/Nephrite Jade, mempunyai ciri khas warna hijau lumutnya lebih tebal dan semi transparan. Selain warna hijau. Giok Aceh juga ada yang berwarna putih namun ada serat kehijauan. Untuk material Giok ini, sangat melimpah dari ukuran minimal 100 kg sampai dengan 50 ton ada di daerah Aceh. Kalau dibandingkan dengan negara lain yang juga penghasil Giok seperti China, Taiwan, dan Birma, varian Aceh ini mempunyai ciri khas tersendiri dan bisa dibilang punya keunikan.

Untuk batu jenis Nephrite Jade atau  orang lebih mengenal dengan sebutan Giok Aceh, mempunyai kekerasa antara 6,5 - 7 pada skala mohs. Konon menurut para pakar batuan giok, Giok Aceh merupakan Giok terindah di dunia mengalahkan Giok China yang lebih dahulu populer. Untuk Batu Giok Aceh sangat diminati oleh pecinta batu dari luar negeri. Tak heran bila permintaan pasar luar negri lebih besar dari pada nasional. Ini berbeda dengan di Indonesia sendiri, dimana untuk  batu Giok Aceh masih kalah dengan Indocrase Lumut Aceh mengenai pemasaranya.

Batu Giok aceh sendiri banyak varian warnanya dan diantaranya yaitu Giok putih atau Giok Salju, Giok hitam atau Black Jade ( orang aceh menyebut dengan batu Aswad),Giok hijau atau Totol sayur, Giok Merah dan yang lainya. Harga Giok Aceh dipasaran dari ratusan ribu hingga ratusan juta, tergantung dari kualitas batu itu sendiri. Namun untuk harga yang mahal untuk jenis  batu Giok yaitu Giok Aceh Hijau dibandingkan dengan Giok varian lain.

Munkin itu saja dahulu yang bisa admin ulas pada kesempatan kali ini tentang Indocrase Lumut Aceh dan Giok Aceh. Semoga apa yang saya sampaikan ini akan membuat anda lebih memahami tentang batu, khususnya batu yang berasal dari daerah Aceh. Semoga bermanfaat..salam Gemslover.

GREEN OPAL BENGKULU DAN CHALCEDONY ACEH

GREEN OPAL BENGKULU DAN CHALCEDONY ACEH


GREEN OPAL BENGKULU

Maraknya batu mulia yang saat ini sedang trend di Indonesia ternyata mampu merangsang kreatifitas masyarakat kita, mulai dari aktivitas penambangan hingga pengolahan batu mulia. Tidak terkecuali dengan provinsi Bengkulu yang saat ini menjadi salah satu daerah yang memiliki deposit batu mulia yang cukup banyak dan dengan varian jenisnya yang beraneka ragam.

Masyarakat di daerah Bengkulu ini, kini mempunyai budaya baru dengan maraknya batu mulia. Penduduk setempat banyak yang beralih profesi di bidang batu akik, baik menjadi penambang hingga pengolah batu.
GREEN OPAL BENGKULU DAN CHALCEDONY ACEH

Yang semakin menarik disini adalah, dengan kegiatan penambangan batu yang makin kreatif dengan mencari dan menemukan jenis-jenis batu varian baru. Selain menambang batu Raflesia yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas, beberapa penambang menemukan varian batu jenis baru dengan warna hijau cerah, dengan badan batu yang bersih serta tingkat kristalisasi yang baik.

Menurut para penambang batu, batu jenis ini terdapat di wilayah Bengkulu Utara, dan penambanganya berada di perbukitan. Untuk mendapatkan batu ini, para penambang harus menggali tanah sedalam 3 sampai 15 meter dari permukaan tanah. Dan bahan yang didapat dari penggalian ini, maka akan didapatkan bahan mentah batu berwarna hijau cerah diselimuti kapur berwarna putih. Jika disenter, badan batu akan terlihat translucent, tampak seperti agar-agar.

Dari uji laboratorium di Jakarta, temuan baru asal Bengkulu ini teridentifikasi sebagai batu jenis batu Opal biasa atau common opal. Batu ini kemudian diberi nama dagang Batu Green Opal Bengkulu. Sekilas nama pada batu ini sama dengan batu yang ditemukan di Blitar Jawa Timur, yaitu Batu Green Opal Blitar.

Walaupun mempunyai kesamaan nama, namun secara visual antara batu Green Opal Bengkulu dan Batu Green Opal Blitar, sangat berbeda.

(untuk lebih mengetahui tentang ciri-ciri Batu green opal blitar, baca selengkapnya di artikel saya yang berjudul Batu Green Opal Blitar)

Batu green Opal asal Bengkulu ini, dipasarkan dan ditawarkan dengan harga berkisar antara 1,5 juta hingga 2 juta untuk perkilonya. Setelah Raflesia Bengkulu menjadi primadona asal kota ini, kini Green Opal Bengkulu juga siap meramaikan khasanah batu mulia Indonesia, dan diharapkan mampu menandingi kepopuleran Batu Raflesia Bengkulu yang sudah lebih dulu tersohor di kalangan pecinta batu mulia.


CHALCEDONY ACEH

Siapa yang tidak kenal Aceh??, provinsi di ujung barat Indonesia ini menyimpan sejuta keindahan batu mulia asli Indonesia. Banyak batu-batu terbaik Indonesia yang lahir di bumi serambi mekah ini. Sebut saja seperti Indocrase Solar Aceh, kemudian Indocrase Lumut Aceh, ada lagi Giok Aceh yang tersohor hingga ke mancanegara, dan masih banyak lagi batu asal wilayah ini seperti Neon dan yang lainnya. Dari sekian banyak batu mulia yang di ketemukan di sana, ternyata Tanah Rencong juga tidak mau ketinggalan dengan daerah lain sebagai penghasil batu jenis Chalcedony.
GREEN OPAL BENGKULU DAN CHALCEDONY ACEH

Batu Chalcedony memang banyak terdapat di wilayah tanah air, batu jenis ini tersebar hampir di seluruh pulau di Indonesia. Beberapa daerah yang terkenal dengan jenis batu Chalcedony-nya seperti, Bengkulu, pacitan, dan juga Halmahera. Namun siapa sangka jika di Tanah Rencong kini diketemukan batu jenis Chalcedony berkualitas tinggi. Menurut dari pengakuan gemslover yang sudah memiliki batu jenis chalcedony Aceh, batu ini tidak kalah bagusnya dengan jenis chacedony dari daerah lain dan sedikit lebih istimewa dengan lusternya yang indah menari-nari.

BACA JUGA :

Warna pada batu chalcedony Aceh mempunyai varian warna seperti merah, orange, biru, ungu hingga warna madu keemasan. Keunikan dan keistimewaan pada batu jenis chalcedony dari Aceh yaitu lusternya yang sangat indah, dengan klep air yang bermain jelas didalam maupun luar badan batu, baik yang sudah di ikat dengan cincin maupun yang baru selesai di poles.

Untuk harganya sendiri, chalcedony asal Aceh sudah cukup baik, yaitu berkisar antara 3 sampai 15 juta perkilonya. Mungkin harga ini sedikit mahal, namun bila melihat keindahan yang terdapat pada batu calchedony Aceh serta beratnya medan yang susah untuk mendapatkan batu ini, harga ini adalah harga yang pantas untuk batu asal Aceh ini.

Itulah ulasan mengenai batu akik green opal Bengkulu dan juga batu akik jenis chalcedony Aceh yang kita ulas pada kesempatan kali ini. Semoga apa yang di sampaikan di atas, bisa membantu para pecinta batu akik nusantara, untuk lebih mengenal batuan asal Indonesia.

Cara Treatment Batu Bacan Agar Cepat Mengkristal

Cara Treatment Batu Bacan Agar Cepat Mengkristal

Buat kalangan pecinta batu mulia, siapa yang tidak tahu Batu Bacan??...tentu saja anda semua mengetahuinya, dan bahkan mungkin anda sudah mengoleksi beberapa batu bacan, baik batu bacan doko maupun batu bacan palamea. Dari sebagian anda yang mempunyai budget lebih tentunya akan dapat dengan mudah memperoleh batu bacan berkualitas bagus atau batu bacan super natural, dan tidak perlu melakukan cara treatment batu bacan agar cepat mengkristal dan plong, hanya tinggal merawatnya saja. Tetapi bagaimana dengan yng mempunyai budget pas-pasan seperti saya??...terkadang hanya demi bisa mengoleksi batu bacan, terpaksa membeli batu bacan kualitas nomor 2 bahkan kualitas rendah atau batu bacan muda.

Cara Treatment Batu Bacan Agar Cepat Mengkristal

Dengan membeli batu bacan kualitas rendah, pastilah tidak sebagus dengan batu bacan dengan kualitas super. Oleh karenanya banyak dari kita, khususnya yang mengoleksi batu bacan kualitas rendah, berusaha agar batu bacannya menjadi tampak lebih bagus, tidak kalah dengan kualitas super. Berbagai cara mereka lakukan demi merubah fisik batu bacan koleksinya menjadi lebih kristal, dan leboih plong. Karena batu bacan kualitas rendah pastinya belum tembus cahaya, belum kristal, dan belum menampakan body glass. Bahkan terkadang untuk bacan doko, masih berwarna hitam dan masih banyak mengandung kapur. Untuk itu, kita harus mengetahui cara treatment batu bacan agar cepat mengkristal dan tembus cahaya.

Dalam tretment batu bacan dibutuhkan kesabaran dan ketekuan, tidak hanya batu bacan tetapi juga batu-batu yang lain, seperti Treatment Batu Black Bpal Banten. Selain kesabaran serta ketekunan, tentunya kita juga harus mempunyai pemahaman dalam mentreatment batu bacan. Banyak orang melakukan treatment batu bacan yang berujung pada kegagalan, bahkan tak jarang batu bacan yang mereka treatment menjadi rusak, diakibatkan kurangnya pemahaman cara treatment batu bacan agar cepat mengkristal. Untuk itu saya ingin berbagi dengan anda semua bagaimana cara treatment batu bacan agar cepat mengkristal. Apalagi bagi anda yang mempunyai batu bacan yang masih mudah, yang rentan retak atau crack, bahkan pecah dan hancur.

Bebeda dengan treatment batu bacan menggunakan cara pemanasan atau heating, yang rentan dengan resiko batu menjadi crack bahkan hancur, saya akan memberiklan tips cara treatment batu bacan agar cepat mengkristal yang lebih aman tanpa resiko batu menjadi hancur atau crack. Saya sarankan anda mentreatment batu bacan anda yang masih berbentuk bongkahan (rough) atau masih bahan, karena apabila batu bacan anda sudah dibentuk, namun masih muda, akan mengalami pengikisan pada permukaan batu dikarenakan yang diakibatkan keluarnya kapur dari dalam bdan batu bacan. Sebelum anda mau melakukan treatment ini, baiknya batu bacan anda rendam menggunakan air, akan lebih baik lagi menggunakan air hujan, selama kurang lebih 3 hari 3 malam untuk mengangkat kotoran dari dalam batu bacan yang akan anda treatment.

Bagaimanakah cara treatment batu bacan agar cepat mengkristal ??..berikut langkah-langkah yang harus anda lakukan untuk mentreatment batu bacan anda :

  • Siapkan batu bacan anda, baik jenis palamea maupun doko, lalu jemur batu bacan dibawah sinar matahari langsung kurang lebih 2 jam, untuk mengurangi kadar air.
  • Siapkan botol kaca lengkap dengan penutupnya.
  • Siapkan air kelapa hijau, atau cairan isotonik.
  • Siapkan tisuue secukupnya.
  • Amplas no. 800.


Setelah bahan-bahan yang anda siapkan sudah tersedia, anda tinggal lakukan langkah selanjutnya, yaitu :

  1. Angkat batu bacan anda setelah kurang lebih 2 jam dilakukan penjemuran.
  2. Kemudian amplas permukaan batu bacan menggunakan amplas no.800 secara hati-hati dan merata diseluruh permukaan badan batu. Pengamplasan dilakukan seperlunya saja, untuk membuka pori-pori batu.
  3. Setelah batu bacan selesai di amplas, anda celupkan tisuue ke dalam air kelapa hijau atau cairan isotonik yang sudah anda persiapkan tadi.
  4. Balut batu bacan menggunakan tisuue yang sudah anda celupkan kedalam air kelapa hijau atau cairan isotonik. Balutkan tisuue hingga batu bacan tertutup rapat oleh tisuue.
  5. Masukan batu bacan yang sudah terbalut tisuue ke dalam toples kosong, kemudian tutup toples dengan rapat sampai udara tidak bisa masuk.
  6. Simpan botol yang berisi batu bacan di tempat yang aman, dengan suhu ruangan, dan jangan pernah dibuka penutup botol selama 1 minggu.
  7. Setelah 1 minggu, buka toples dan keluarkan batu bacan, kemudian setelah batu dikeluarkan dari dalam toples, buka tisuue yang membalut batu bacan, kemudian jemur batu bacan  di bawah terik matahari kurang lebih 2 jam. 
  8. Setelah dilakukan penjemuran, batu bacan akan terlihat memutih yang di sebabkan  kapur pada badan batu keluar ke permukaan batu.
  9. Setelah itu kita menuju treatment tahap kedua, lakukan lagi proses nomer 1, 2, 3, 4, 5, 6,7,8 selanjutnya anda harus menyimpan dan jangan membuka toples selama 1 bulan. 

Setelah melakukan langkah2 diatas, lihatlah hasil dari cara treatment batu bacan agar cepat mengkristal tadi. Apabila hasil belum memuaskan, bisa diulangi lagi cara diatas sampai batu bacan anda menjadi body glass dan tembus cahaya. Untuk membuat batu bacan anda menjadi kristal dan tembus cahaya, dibutuhkan waktu dari 1 bulan, bahkan sampai satu tahun tergantung dari kualitas bahan batu bacan yang anda treatment. Asalkan anda mengikuti proses di atas dengan benar, maka batu bacan anda menjadi batu bacan yang anda idamkan. Kuncinya adalah dengan kesabaran dan ketekunan anda dalam mentreatment batu bacan milik anda.

Itulah cara treatment batu bacan agar cepat mengkristal. Semoga apa yang saya sampaikan bisa bermanfaat buat sobat gemslover semuanya. Anda juga bisa baca artikel saya yang lain mengenai batu bacan yang berjudul Sejarah Batu Bacan dan Batu Bacan Doko dan Palamea, untuk menambah wawasan anda tentang batu Indonesia. Salam gemslover...


Batu Bulu Macan

Batu Bulu Macan

Tentang historis Batu Bulu Macan, tidak separti batu-batu yang lain, seperti Batu Bacan yang ditambah jauh dari pemukiman penduduk, batu Bulu Macan justru ditambang di sebuah desa pedukuhan yang sudah padat dengan perumahan penduduk yaitu di desa Sukosari, kecamatan Jatiroto, Lumajang Jawa Timur.
Yang sangat menarik lokasi penambangan sangat terbatas. Batu Bulu Macan ditemukan di satu lokasi yang areanya hanya sekitar 4 kilometer persegi yang sudah menjadi pemukiman. Batu Bulu Macan ini belum ditemukan didaerah lain ataupun negara lain. Hingga Bulu Macan menjadi komoditas yang bernilai tinggi karena ketersediaanya yang sangat terbatas dibandingkan batu jenis lain, namun juga bisa menjadi kepunahan dikarenakan batu bulu macan tidak ada di tempat lain.

Batu Bulu Macan

Batu Bulu Macan dari sisi lain mempunyai cerita yang kental dengan mistis. Sebagian orang menyebutnya dengan batu ghoib. Karena sebelum melakukan penambangan batu Bulu Macan ini, para penambang batu melakukan ritual-ritual tertentu agar bisa menemukan batu tersebut. Namun sebagian orang menganggap itu berlebihan, karena batu sejatinya hanyalah merupakan kekayaan alam, dan tidak ada unsur mistisnya.

Para penambang Batu Bulu Macan menggali halaman rumah, kebun belakang, saluran air, dipinggir jalan, bahkan didalam rumah pun digali jika menurut mereka ada batu Bulu Macan yang mereka cari.

Mengenai sebutan Bulu Macan sendiri, seperti halnya Agate lainya. Disebut Bulu Macan karena keunikan pada batu ini mempunyai fenomena Fibrous kekuningan, seperti layaknya bulu macan (Tiger fur ), yang timbul tenggelam dipermainkan oleh cahaya diatas warna dasar yang hitam pekat. Kalau diperhatikan, kilau batu akik Bulu Macan ini akan mirip dengan Hologram, dimana satu sisi timbul dan satu sisi tenggelam.

Dibeberapa laboratorium geomologi masih ada perbedaan penamaan tentang batu Bulu Macan. Dikarenakan kemungkinan masih minimnya informasi tentang batu Bulu Macan ini. Sebagai contoh batu ini telah dikirimkan untuk diuji di laboratorium geomologi untuk dibuatkan memo dan sertifikat. Di SKYLAB dan ACC ada kesamaan yaitu "Black Seraphinite Clinochlore", GRI menyebutkan "Black Pietersite ( Quart ), dan yang lebih menarik di AGL menyebut batu Bulu Macan ini dengan " Black Tiger Eye". Adapun laboratorium lain menolak mengeluarkan hasil seperti BIG, dengan alasan mereka menilai Bulu Macan punya kemungkinan yang berbeda yaitu :

1. Bulu Macan bukan bayu, melainkan limbah tebu modern.
2. Bulu Macan merupakan batuan obsidian
3. Bulu Macan kemungkinan sintethic ( man made )

Itulah alasan kenapa BIG menolak mengeluarkan memo.
Sebagai catatan,  rough Bulu Macan yang dikirimkan ke beberapa laboratorium geomologi, namun hasil yang mereka keluarkan berbeda-beda.

Baca juga : Batu Akik Gambar
                   Batu King Tomato

Namun terlepas dari itu semua, batu akik Bulu Macan adalah salah satu keindahan yang patut kita kagumi, terutama bagi pecinta batu akik.Batu Bulu Macan menjadi batu yang yang sangat fenomenal. Bukan hanya karena asal-usulnya, akan tetapi dikarenakan dengan ciri khas yang ada pada batu tersebut.

BATU BULU CENDRAWASIH AQUANUEVO DARI PAPUA

 BATU BULU CENDRAWASIH AQUANUEVO DARI PAPUA

Batu akik papua yang satu ini menambah khasanah dunia batu akik nusantara, dengan ditemukanya varian baru jenis batu akik Bulu Cendrawasih atau Batu Aquanuevo. Apalagi dengan boomingnya batu akik saat ini,  membuat para gemslover berlomba-lomba mencari batu varian baru didaerahnya masing-masing. Sudah banyak yng diketemukan berbagai batu mulia dan batu akik dari penjuru nusantara, dari Sabang sampai Merauke. Baru-baru ini di tanah Papua juga ditemukan varian baru yang spektakuler dengan coraknya yang indah, yaitu Batu Bulu Cendrawasih Aquaneuvo.
 
Batu Bulu Cendrawasih Aquaneuvo sebenarnya batuan yang sudah lama dikenal oleh para ahli geomology dunia sebagai batu Pietersite. Disebut Aquaneuvo karena mempunyai efek aliran air dalam logamnya 3 dimensi, dan tambahan nama bulu cendrawasih didepanya adalah sebagai penghargaan bagi daerah Papua sebagai tempat asal ditemukanya batu tersebut. Pietersite pertama kli ditemukan di Afrika tepatnya di Nambia pada tahun 1962, kemudian ditemukan lagi di China pada tahun 1993. Keduanya memiliki mineral yang hampir mirip, namun berbeda. Pietersite China yang lebih dikenal dengan nama populernya yaitu "Swanci", terbentuk dari mineral Torendrikite, sedangkan Pietersite Nambia terbentuk oleh mineral Crocidolite, namun secara garis besar keduanya dikenal sebagai batu jenis Pietersite. Setelah penemuan pada kedua negara tersebut, tidak lagi negara yang terdaftar sebagai penemu batu Pietersite. Begitu langkanya batu ini, sehingga China tidak memunculkan dipasaran hingga tahun 1997.


BATU BULU CENDRAWASIH AQUANUEVO DARI PAPUA
Dari corak dan mineral Pietersite Nambia memiliki warna yang cenderung monocolor serta corak alur warna yang teratur, sedangkan Pietersite yang berasal dari China memiliki corak warna yang lebih multicolor dengan alur warna yang tidak beraturan. Sementara Batu Bulu Cendrawasih Aquanuvo yang ditemukan ditanah Papua, tepatnya didaerah Raja Ampat, mendekati warna dan corak alur serta mineral yang terkandung dalam Pietersite/Swanci China. Jadi secara visual, Batu Bulu Cendrawasih Aquaneuvo Papua, mempunyai kemiripan denga batu Pietersite dari China. 

Untuk harga Pietersite China yang beredat di pasaran, sekitar 60 US dollar per crat, dan barangnya sudah langka dan jarang ditemukan di area pertambangan batu tersebut. Dikarenakan warnanya yang sangat menawan, di China batu Pietrsite/Swanci hanya dipasang pada perlengkapan perhiasan para kaisar atau raja serta para bangsawan.

Seperti halnya Batu Cendrawasih Aquaneuvo Papua yang juga memiliki warna yang sangat indah, warnanya kalau dilihat sesuai sekali dengan bulu Bird of Paradise/ Cendrawasih, dengan kilaunya yang tampak bercahaya. Keindahan variasi warna pada batu asal Raja Ampat ini berkilau hidup 3 dimensi, membuay batu ini dapat disejajarkan dengan warna-warni yang dimiliki oleh Precious Opal, atau batu Opal Kalimaya. Dan ini adalah temuan batu pancawarna, dan tidak berlebihan kalau batu ini seolah-olah menjadi raja dari batu Pancawarna atau batu gambar. Kelebihan lainya yaitu dengan kekerasan yang lumayan tinggi, karena batu ini juga mengandung logam yang sangat tinggi.

Demikian kekuasaan Tuhan yang maha sempurna, dengan ciptaan-Nya yang begitu banyak menciptakan batu dengan varian yang indah di bumi tercinta Indonesia ini seperti batu Auaneuvo. Dengan mengagungkan ciptaan-Nya kita wujudkan rasa syukur yang ada, dan alangkah baiknya apabila kita senantiasa menjaganya dengan tidak mengeksploitasi secara berlebihan, agar keseimbangan alam tetap terjaga dan alam semesta tetap bersahabat dengan kita.